Meskipun ide dasar pencetakan sudah ada sejak zaman kuno di berbagai peradaban, seperti Cina dan Korea, penemuan mesin cetak modern yang revolusioner umumnya dikaitkan dengan seorang pengrajin perhiasan asal Jerman bernama Johannes Gutenberg.
Johannes Gutenberg lah yang pada sekitar tahun 1450 berhasil menyempurnakan mesin cetak dengan menggunakan huruf-huruf logam yang dapat dilepas pasang. Penemuan ini memungkinkan produksi massal buku dan teks tertulis lainnya dengan lebih cepat dan efisien dibandingkan metode sebelumnya.
Mengapa Gutenberg dianggap sebagai penemu mesin cetak modern?
- Huruf Cetak Bergerak: Inovasi utama Gutenberg adalah penggunaan huruf cetak yang bisa dilepas pasang. Hal ini memungkinkan penataannya menjadi berbagai kata dan kalimat, sehingga proses pencetakan menjadi lebih fleksibel.
- Tinta Cetak: Gutenberg mengembangkan tinta khusus yang cepat mengering dan menempel dengan baik pada kertas.
- Tekanan: Dengan menggunakan tekanan, tinta dari huruf cetak dipindahkan ke kertas, menghasilkan cetakan yang jelas dan tajam.
Dampak Penemuan Mesin Cetak
Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg memiliki dampak yang sangat besar bagi peradaban manusia, antara lain:
- Penyebaran Informasi: Mempercepat penyebaran pengetahuan dan ide-ide baru.
- Reformasi: Membantu menyebarkan ide-ide Reformasi Protestan.
- Munculnya Kelas Menengah: Mendorong pertumbuhan kelas menengah yang lebih terdidik.
- Perkembangan Ilmu Pengetahuan: Mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya.
Jadi, meskipun ide dasar pencetakan sudah ada sebelumnya, penemuan mesin cetak modern yang kita kenal saat ini umumnya dikaitkan dengan Johannes Gutenberg di Jerman pada abad ke-15.